February 13, 2025

Kunjungan PCM KalasanRabu, 5 Februari 2025 PCM Kalasan mengadakan Kunsiroh (Kunjungan silaturahim)  kepada PRM Purwo Utara mulai pukul 20.00, bertempat di Gedung PAUD/TPA  Bayen, Purwomartani, Kalasan. Hadir dalam kunsiroh itu Ketua PCM Kalasan, H. Sunandar, S.Psi., Wakil Ketua, Drs. Sugiyanto, M.Si., dan Sumaryatin, M.Pd., Sekretaris 1 dan 2, Iswanto, M.Pd., dan Supriyana, S.Pd., Bendahara 1 Catur Wibisana, dan Bendahara 2 Miskam. Rombongan diterima oleh pengurus PRM Purwo Utara, Ketua, Sekretaris, Bendahara, dan beberapa anggota majelis/ bidang.

Ketua PCM, H. Sunandar, S.Psi., dalam sambutan pengantarnya menjelaskan bahwa Kunsiroh merupakan program yang menjadi kesepakatan dalam rapat mingguan yang rutin digelar setiap hari Selasa sore bertujuan untuk lebih mendekatkan antara PCM dengan PRM se-Kapanewon Kalasan, sekaligus dijadikan ajang konsulidasi, evaluasi, dan mendengar secara langsung kondisi senyatanya dalam kegiatan dakwah Muhammadiyah di masyarakat sehingga tercipta harmonisasi program dakwah Muhammadiyah yang menggembirakan dan tepat sasaran. Sunandar meyakini bahwa dengan pertemuan-pertemuan yang rutin akan lahir gagasan dan ide cemerlang untuk memajukan cabang dan ranting Muhammadiyah di Kalasan. “Ber-Muhammadiyah itu intinya rapat, ngaji, rapat, ngaji. Insya Alloh akan banyak menebarkan manfaat dan kemaslahatan umat,” tegas Sunandar.

Ketua PRM Purwo Utara, Wisnu Gesang dalam sambutan mangayubagyo para tamu menegaskan bahwa pihaknya menyambut gembira kegiatan kunsiroh dari PCM Kalasan dan akan dimanfaatkan sebagai media diskusi dan bertukar gagasan dalam banyak hal menyangkut dakwah Muhammadiyah di masyarakat wilayah Purwomartani Utara. Pihaknya juga selaras dengan Ketua PCM bahwa hanya dengan rapat dan ngaji akan bisa diwujudkan dakwah Muhammadiyah yang menggembirakan. Meski demikian, PRM Purwo Utara mengalami dinamisasi pergerakan persyarikatan, mengalami pasang surut dalam berkegiatan. Secara umum, kendala yang dihadapi adalah masalah pendanaan untuk kegiatan. Selama ini sumber pendanaan hanya mengandalkan sedekah pengurus dalam jumlah yang terbatas. Di samping itu, kebersamaan dan kekompakan para pengurus PRM perlu ditingkatkan. Sekretaris PRM Purwo Utara, Sriyana, menambahkan bahwa beliau berharap kunsiroh ini bisa menjadi ajang curhat mengenai capaian-capaian dakwah dan kendala-kendala yang ada. Sriyana menyadari sebagai pengurus PRM Purwo Utara yang bersentra di Bayen menjadi beban sekaligus tantangan yang mengasyikkan. Betapa tidak, karena Bayen dari dulu, sejak sebelum Kemerdekaan RI, warna Muhammadiyahnya sudah cukup kental. Karena itu, dinamisasi dan pasang surut perkembangan dakwah Muhammadiyah terkadang membahagiaan, tetapi lebih banyak menyesakkan hati. Beberapa fenomena yang mengiris hatinya misalnya: (1) Terjadi pengambilalihan pengelolaan masjid wakaf Muhammadiyah oleh ormas lain; (2) Minimnya partisipasi dan dukungan orang-orang yang bekerja di Amal Usaha Muhammadiyah padahal sebenarnya bertempat tinggal di Bayen; dan (3) Terkadang terkendala dalam pencarian narasumber kegiatan pengajian; dan (4) Dukungan warga masyarakat, bahkan pengurus Muhammadiyah dalam kegiatan pengajian kurang greget.

Menanggapi curhatan pengurus PRM Purwo Utara itu, beberapa Penguru PCM dan hadirin memberikan pertimbangan-pertimbangan, antara lain: (1) Kendala keuangan antara lain dapat diatasi dengan menjalin kerja sama yang harmonis dengan masjid-masjid arena Purwo Utara dalam penyelenggaraan sholat Iedul Fitri dan Iedul Adha sehingga PRM mendapat sharing dana infak. Di samping itu, bisa juga menggalakkan infak dan donatur lain; (2) Kasus pengambilalihan masjid wakaf Muhammadiyah. Pada dasarnya, dakwah Muhammadiyah itu seharusnya hadir untuk memberikan solusi yang secara riil dibutuhkan masyarakat. Biasanya kasus itu terjadi karena Muhammadiyah tidak bisa ‘ngopeni’ masjid tersebut sehingga pihak lainlah yang tampil. Dalam hal ini, PCM atau PRM tidak hadir saat masyarakat di sekitar masjid wakaf Muhammadiyah membutuhkan sosok yang dibutuhkan. Apabila hal ini terjadi, diperlukan pendekatan-pendekatan secara humanistik kepada tokoh-tokoh berpengaruh di masjid tersebut untuk mengingatkan dan menyadarkan bahwa masjid tersebut adalah masjid wakaf Muhammadiyah. Apabila sudah ada sinyal positif segera lakukan plangisasi masjid wakaf Muhammadiyah. Akan lebih baik, simbol-simbol yang bisa mengidentifikasikan ciri khas Muhammadiyah perlu dipasang di masjid tersebut, seperti Kalender Muhammadiyah, jam dinding atau jam digital berlogo Muhammadiyah, dsb.; (3) Krisis narasumber atau penceramah pengajian, baik untuk kebutuhan pengajian maupun khotbah Jumat. Dalam masalah ini, PCM perlu menyususn database ustadz-ustadz Muhammadiyah di Kalasan, lengkap dengan alamat dan nomor kontaknya. Data ini sangat stratejik dan multiguna mengingat banyak tokoh-tokoh agama dan akademikus Muhammadiyah yang tinggal di Kalasan. Apabila database ini tersusun dengan baik dan dikoordinasikan oleh PCM, disebarkan di masjid-masjid wakaf Muhammadiyah,  masyarakat akan mendapat kemudahan dalam mengakses dan berkomunikasi apabila membutuhkan. Potensi ini juga bisa dikembangkan misalnya dengan menyusun teks khotbah Jumat bagi masjid-masjid wakaf Muhammadiyah. Apabila hal ini terwujud, sdah pasti menjadi nilai plus, bahkan ikon PCM Kalasan; (4) Perbaikan fasilitas pengajian yang memadahi. Dalam pengajian-pengajian akbar yang di gelar PCM di tempat terbuka, sepert lapangan, fasilitas sound system kurang memadahi. Agar seluruh jamaah pengajian yang jumlahnya ribuan bisa mendengar dengan baik, setidaknya diperlukan tiga perangkat sound system yang terdistribusi di bagian depan, tengah, dan belakang. Hal ini diperlukan untuk memastikan bahwa pesan pengajian itu sampai kepada para jamaah dengan baik; dan (4) Untuk menggerakkan warga Muhammadiyah yang bekerja di AUM dan juga masyarakat, diperlukan himbauan secara terus-menerus melalui media yang tepat. Di Kalasan sebenarnya sudah ada media pembinaan kepada seluruh pekerja di AUM Kalasan, yaitu setiap bulan sekali dengan tingkat kehadiran mencapai 95%. Tentu saja media ini bisa digunakan secara efektif untuk mendorong warga Muhammadiyah yang bekerja di AUM berpartisipasi secara aktif, baik sebagai peserta, bahkan penggerak dakwah Muhammadiyah di sekitar tempat tinggalnya masing-masing.

Mari kita bergandeng tangan, saling menguatkan untuk mewujudkan dakwah Muhammadiyah yang solutif dan menggembirakan. Semoga lelah kita menjadi lillah semata mengharap ridlo Alloh Swt. (H. Sarno R Sudibyo, M.Pd./ MPI PCM Kalasan; https://pcmkalasan.or.id//)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *