Shidiq adalah salah satu sifat wajib yang dimiliki oleh para Rasul, yang harus diteladani oleh setiap muslim. Shidiq (ash-sidqu) artinya adalah jujur atau benar, dan merupakan kebalikan/lawan dari dusta atau bohong (alkadzib).
Diantara orang-orang yang kelak akan dianugerahi nikmat oleh Allah adalah; para nabi, para pecinta kebenaran, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang shaleh.
Seorang muslim dituntut untuk bersikap shidiq/benar/jujur dimanapun, kapanpun, dan dengan siapapun. Bentuk-bentuk shidiq diantaranya adalah:
- Benar/jujur dalam perkataan. Seorang muslim haruslah benar/jujur dalam bertutur kata, menyampaikan informasi, menjawab pertanyaan, melarang dan memerintahkan sesuatu. Orang yang benar dalam perkataannya akan menjadi orang yang cintai Allah dan dipercaya oleh masyarakat. Sebaliknya orang yang tidak jujur, suka berdusta pastilah menjadi orang yang tidak akan mendapatkan kepercayaan dari masyarakat.
- Benar/jujur dalam berjanji. Apabila berjanji seorang muslim akan selalu menepatinya, karena mangkir dari janji bukanlah sifat seorang muslim dan merupakan salah satu sifat orang munafiq. Di Dalam Al Qur’an surat Maryam ayat 54 – 55 disebutkan bahwa Allah menyukai orang-orang yang menepati janji.
- Benar/jujur dalam pergaulan. Seorang Muslim akan bermua’amalah dengan jujur/benar, tidak menipu, tidak khianat. Disamping itu, di dalam berinteraksi juga tidak membeda-bedakan karena kekayaaan, kedudukan, ataupun status sosialnya. Dalam bermu’ammalah diorientasikan untuk mencari ridha Allah sehingga dengannya seorang muslim akan terpelihara dari kesombongan, riya atau hal-hal buruk lainnya.
- Benar/jujur dalam kenyataan. Seorang muslim akan menampilkan dirinya dalam keadaan yang sebenarnya. Tidak mengada-ada, tidak memakai baju kepalsuan, tidak menipu kenyataan yang sebenarnya.
Penjelasan secara terperinci terkait hal tersebut dapat dilihat dalam materi Khotbah / Khutbah Jum’at di bawah ini
Sumber : Group Whatsapp Majelis Tabligh PDM Bantul
